Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
seseorang biasa yang mencoba menikmati hidup

widya history Headline Animator

Pengikut

My Headlines

Rabu, 20 Mei 2009

Obsesi Mengembangkan Paskomnas

Hartono Wignjopranoto
Dirut PT Paramita Group

Naskah: Sri Widiya (Bulletin Berjangka BAPPEBTI)
Berguna untuk orang lain. Demikianlah moto hidup dari Hartono Wignjopranoto, Direktur Utama Paramita Group. Moto hidup tersebut menurut Hartono, sebenarnya telah ditanamkan kedua orang tuanya sejak kecil. Sehingga memupuk pribadinya menjadi lebih sensitif atas yang namanya kepedulian. Buktinya, meski telah mampu mendirikan perusahan besar yang bergerak di bidang real estate dan building contractor, dia juga membuka hatinya untuk melakukan “ekspansi” besar-besaran bahkan sampai keluar areal bisnis sebelumnya.

Maka merambahlah dia ke jalur pengembangan pasar tradisional yang dibungkus aroma moderen. Dari Pasar Tanah Tinggi di Tangerang, hingga Pasar Jakabaring di Palembang. Sehingga menyerap tenaga kerja dan usaha hingga ribuan orang. Bukan itu saja, tingkat kepedulian juga digerakkan mulai dari kesejahteraan kaum buruh pasar hingga arahan pendidikan kepada anak-anak mereka. Merasa tak puas sampai disitu, pria dengan postur tinggi 168 cm dan berat 68 kg ini malah belakangan juga menggandeng pihak PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) untuk menuangkan obsesinya membentuk Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas). Lalu, puaskah dia sampai disitu?

Menurut suami dari Radita Kuncoro ini, tidak ada kata puas untuk membantu sesama. Karena ada rasa kebahagiaan tersendiri yang tak akan dapat diutarakan ketika kita mampu berbuat lebih untuk orang lain. Dalam kegiatan bisnis sekalipun, Hartono mengaku tetap menjalankan prinsip ini. Baginya, seorang pengusaha tidak perlu menjadi egois hanya demi mengejar keuntungan. Justru usaha akan sulit berkembang, jika terlalu banyak merugikan orang.

“Dulu, orang Tangerang mau beli sayur dan buah harus ke Pasar Kramat Jati. Tetapi setelah kita buat di Tanah Tinggi, kan jadi lebih efisiensi. Kita ini agen, jadi tidak akan mematikan pedagang kecil. Justru kita memasok barang kebutuhan mereka. Lalu sebagai pengembang, kita jangan memikirkan keuntungan semata. Kita juga memikirkan, bagaimana pedagang yang menggunakan pasar kita itu menjadi sejahtera. Termasuk juga kehidupan buruh pasar dan keluarganya. Bahkan sampai ke urusan limbah pun kita pikirkan juga. Jangan sampai mencemari, jadi dibawa Pemda untuk dibuat pupuk organik” terang penggemar olahraga dan lari pagi sejauh 5 KM ini.

Tetapi mungkin inilah yang membuat usaha Hartono berhasil. Doa sekian banyak orang mampu membuat perusahaannya kian melebar. Padahal dulunya, alumnus Teknik Civil ITB tahun 1974 ini hanya bekerja pada perusahaan-perusahaan kontraktor. Tetapi tekad bulatnya untuk merubah hidup, membuatnya mencoba mendirikan PT Paramita sekitar tahun 1981 yang kemudian diresmikannya pada tahun1983.

Namun sosok Hartono, tetap seperti sediakala. Ramah dan bersahaja. Dia pun tak malu menuai kisah, jika ayahnya dulu hanya seorang guru Biologi di SMA Karang Turi, Semarang. Tak ada latar belakang keluarga mapan. Namun kini, dia bahkan mampu menyekolahkan tiga buah hatinya sampai ke Australia dan Amerika. Mereka, Indriani Wignjopranoto (27) saat ini mendalami bisnis fashion. Adiknya, Indriati Wigjopranoto (25) “diberdayakan” untuk membantu bisnis keluarga. Sementara si bungsu, Budiarto Wignjopranoto (19) masih melanjutkan sekolah bisnis di Amerika.(***)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan KI ANGEN JALLO dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI ANGEN JALLO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI ANGEN JALLO meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI ANGEN JALLO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI ANGEN JALLO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI ANGEN JALLO DI 0 8 5-2 8 3-7 9 0-4 4 4 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW