Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
seseorang biasa yang mencoba menikmati hidup

widya history Headline Animator

Pengikut

My Headlines

Rabu, 20 Mei 2009

Sempat Jadi Penerbang

Edi Susmadi
Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta

Naskah : Sri Widiya (Bulletin Berjangka BAPPEBTI)
Ramah dan bersahaja. Demikian yang terlihat pada sosok pria kelahiran Prabumulih (Sumatera Selatan), 24 April 1956 ini. Meski belum lama ini berhasil “mengalahkan” sejumlah pesaingnya untuk memperebutkan kursi Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Bahkan alumnus Universitas Negeri Jakarta jurusan Administrasi Niaga tahun 1986 ini mengaku justru tidak memiliki ambisi apa pun saat terpilih menjadi salah satu calon untuk “berlaga” di arena fit and proper test pada pemilihan Direktur BBJ itu.

“Barangkali saya terpilih ini karena salah satu strength yang saya miliki. Artinya saya mengetahui network dari komoditi itu dalam arti siapa-siapa saja potensial person artinya yang bisa diminta opininya untuk melakukan bursa berjangka ini. Selama pengalaman kerja saya, saya lumayan mengetahui karakter-karakter pebisnis di dalam komoditi. Sementara kelemahan saya, dalam hal ini, mengenai pasar keuangan, foreign exchange, karena ini bukan bidang saya jadi saya kurang begitu memahami,” ulas ayah dari Ira Delizia Estaliza (23), semester akhir fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Oscar Prima (17), siswa kelas 2 SMA Al-Azhar dan Zelica Zelda (11) murid kelas 5 SD Al-Azhar.

Pria berpostur tinggi 167 cm dan berat 103 kg ini memang memiliki latar belakang karir sebagai physical commodity trader. Dia memahami betul seluk beluk perdagangan komoditas, mulai dari membeli, mengumpulkan di gudang, sortasi, lalu dipilah-pilah untuk persiapan ekspor, hingga dikapalkan dan dimonitor di negara tujuan. Diantaranya dia pernah menangani komoditas coffee, soya bean, rice, corn, tapioca, dan masih banyak lagi. Bukan hanya itu, dia pun memiliki pengalaman untuk kegiatan impor. Menurutnya, karir bisnisnya telah mengajarkan banyak hal. Mulai dari bersahabat dengan petani lokal hingga terbang ke Amerika, Jerman, Inggris, Brazil, Malaysia, Vietnam dan Jepang untuk bisnis.

Sejak kecil, putra pasangan H Hambali (alm) dan Hj Siti Aisyah (almh) ini mengaku memang tidak pernah bercita-cita menjalani profesi yang sama dengan orang-orang di sekelilingnya. Termasuk menekuni profesi ayahnya yang merupakan seorang pegawai bagian Logistik di Pertamina, meski kedua kakaknya mengikuti jejak sang ayah bekerja di perusahaan minyak tersebut. Edi mengaku memang memiliki pandangan yang jauh ke depan. Secara jujur diakuinya, sejak muda dia memiliki keinginan kuat mencari peluang untuk terjun ke bisnis global.

Prinsip hidupnya yang selalu ingin maju membuatnya berani mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Suatu keputusan yang boleh dikatakan cukup berani, bahkan cenderung ke arah nekad. Misalnya, saat sudah berhasil menggondol beasiswa dan kuliah dengan lancar di sebuah akademi pariwisata, tahun 1978 Edi malah ikut tes sekolah penerbangan di Curug. Ketika dinyatakan lulus, penggemar warna hijau ini juga tidak merasa rugi meninggalkan pendidikannya yang telah ditempuh selama tiga tahun dan pindah ke sekolah penerbangan bergengsi tersebut. Setelah lulus tahun 1980, dia pun didampuk sebagai Simulator Aircraft Instructor selama 10 tahun.

Tetapi dasar Edi yang selalu tertantang, meski akan dipromosikan sebagai kepala bandara kelas dua, dia tetap tidak melupakan mimpinya untuk mengenal bisnis global. Tahun 1989, penyantap sayuran dan ikan ini meninggalkan dunia penerbangan demi bekerja di PT Cargill Indonesia dimana dia sempat menjadi Branch Manager Coffee Division di Bandar Lampung. Lalu menjadi General Manager Cocoa Division (2001-2002). Padahal pada awalnya dia mengawali karirnya hanya sebagai trainee, kemudian meningkat menjadi trader dan menjejak promosi sebagai manager pada tahun ketiga.

Tidak puas juga berkarir di perusahaan Amerika, tahun 2003 akhirnya penyuka lagu-lagu oldiest ini pun pindah ke PT Indonesia Samudra Persada. Pada perusahaan yang bergerak di bidang cold storage tersebut, penggemar renang ini menjadi Marketing Director di Bandar Lampung. Kemudian sempat pula menjadi Senior Operation Trading Manager di PT Agri Mulya Indonesia, dan terakhir bahkan menjabat sebagai Director Specialist Coffee Asosiation of Indonesia (SCAI). (***)

Tidak ada komentar: